#kisah nabi singkat
Explore tagged Tumblr posts
arundayare · 1 year ago
Video
youtube
sejarah bangsa arab
History of the Arabs
1 note · View note
edgarhamas · 2 years ago
Text
"Behind every favorite surah, there is an untold story..."
@edgarhamas
Di balik surat-surat Al Qur'an yang kau paling sukai, ia pasti menyimpan memori tersendiri; mengapa ia seistimewa itu buatmu?
Seperti ayat-ayat Alam Nasyrah yang begitu menenangkan saat kau ditimpa kesulitan.
Atau seperti bentangan surat Yusuf yang memberimu inspirasi saat kau sedang ada di "sumur yang gelap", hingga kau yakini akan ada masanya kau tegak lagi menuju "istana."
Atau, ketika ayat juz 30 mengantarmu bernostalgia saat masa ngaji sore di TPA. Al Fil hingga Takatsur-nya.
Bagi Umar bin Khattab, surat Thaha punya makna tersendiri buat beliau; ia yang menjadi mukadimah keislamannya.
Bagi Khalid bin Walid, surat Al Mudatsir punya kekuatannya tersendiri sebab dalam kandungannya ada kisah pilu tentang ayahnya yang mendustai dakwah sang Nabi.
Ayat singkat Qul huwallahu Ahad, bagi Bilal, adalah energi luarbiasa yang membuatnya mampu bertahan melewati terik Makkah dengan batu besar menindih tubuhnya.
Beliau pernah berkata, "jika saja ada kalimat lain yang telah aku hafalkan, maka aku pasti akan mengatakannya."
Pernah ada masa-masa pelik dalam hidup saya, dan seketika ayat 3 surat Ath Thalaq menjadi guntur yang memecahkan kebuntuan hati.
"... dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkannya..."
Setiap kita punya kisahnya sendiri-sendiri. Dan ia akan bermakna jika Al Qur'an dibersamai; menjadi penyejuk yang kau butuhkan saat panasnya situasi.
Menjadi penghangat saat kau merasa dingin dan diterjang badai. Mari kau dan aku kembali; bulan Al Qur'an kan datang sebentar lagi.
353 notes · View notes
mamadkhalik · 6 months ago
Text
101 Cara Membebaskan Palestina
Sekadar membagikan apa yang ada di pikiran. Tak bermaksud menggurui, hanya ingin urun pikir dalam upaya pembebasan Palestina.
Sebelum mulai, kita dengerin lagu dulu biar semangat :
youtube
Cekidot :
1. Gerakan Sholat Subuh Berjamaah (GSJN)
Ada satu cerita yang cukup masyhur tentang sholat subuh. Alkisah seorang tentara israel setiap hari mondar-mandir di masjid saat subuh. Alasanya sederhana, kalau seandainya jamaah sholat subuh ramai seperti sholat jumat, maka kehancuran israel tinggal menunggu waktu. Mengerikan.
Bung Karno hanya butuh 10 pemuda untuk mengguncang dunia, umat Islam perlu menggalakan Gerakan Subuh Berjamaah untuk menghancurkan israel.
Tumblr media
2. Dekat Dengan Al-Quran
Brigade Izzudin Al-Qassam memberikan contoh yang nyata bahwa kemenangan yang gemilang berasal dari kedekatan dengan Al-Quran.
Anak-anak Gaza di bombardir sana sini tapi memiliki ketenangan yang luar biasa. Mereka rutin membaca dan setoran hafalan.
Rekomendasi konten Al-Quran yang ringan tapi asyik. Quranreview.
3. Belajar Sirah dan Sejarah
Kisah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam adalah standar tinggi dalam beramal. Selanjutnya, kita perlu mendalami sejarah Islam dari masa ke masa untuk melengkapi gambaran dan pelajaran berharga bagi generasi selanjutnya.
Bisa dengerin podcast Ngaji Budaya Bang Amar
Bisa mampir Youtube Sirah TV Ustadz Asep Sobari
youtube
Kalau konten IG bisa ke Gen Saladin Bang Edgar Hamas.
4. Membumikan Adab dan Ilmu
Ust. Wido Supraha dalam sebuah forum online mengatakan, "Bagaimana Islam akan maju apabila kuliah zoom tidak oncam. Ini sederhana untuk menghormati dosen, guru, dan orang yang sedang bicara di depan forum" Perkataan itu singkat tapi menusuk di dalam hati.
Untuk memulai ini memang lama, bisa tipis-tipis membaca Ringkasan Ihya Ulumuddin atau Taskiyatun Nafs Said Hawwa. Selanjutnya perlu berguru dengan Ulama kredibel, bersanad secara tematik agar menambah experience yang nyata, karena mayoritas kita tidak terbentuk di lingkungan Pondok.
Perihal Ilmu, mengacu dari buku Model Kebangkitan Umat Islam, setelah selesai dengan taskiyatun nafs, kita perlu internalisasi dan eksternalisasi ilmu kepada masyarakat sebelum masuk ranah siyasah politik.
Untuk lebih jelasnya bisa mempelajari konsep Islamic Worldview dari Syed Naqib Al-Attas, Ustadz Hamid Fahmi Zarkasy, Asatidz Gontor-insists, Ust. Asep atau Intelektual Sosial Profetik pemikiran Prof. Kuntowijoyo.
5. Menghidupi Organisasi
Teringat perkataan dari senior, apa yang kita kerjakan di lembaga dakwah saat ini, jadikan sebagai bekal persiapan untuk naik ke level pengelolaan organisasi yang lebih tinggi. Ketika berada di puncak kepemimpinan, jadikan organisasi itu untuk memperjuangkan Islam dan Palestina.
Diksi menghidupi ini jangan dimaknai sempit tentang materi, tapi juga soal ide-ide terbarukan. Kita perlu mengakui lembaga seperti LDK, KAMMI mulai ketinggalan zaman untuk menjawab kebutuhan pemuda. Perlu adanya shifting pengelolaan tanpa meninggalkan ashalah dakwah kampus.
Aku rekomendasikan e-book dari activist class x FSLDK ini. Semoga terpantik.
6. Gerakan Boikot
Sebagai warga sipil biasa kita perlu mengkonsolidasikan kekuatan bersama dan gerakan boikot adalah solusinya. Saya menyarankan untuk fokus dengan gerakan boikot yang diinisiasi oleh BDS Movement. Mereka terstruktur, akademis, dan masif secara internasional. Banyak FAQ yang akhirnya menjawab pertanyaan kita. Untuk produk lain saya mengambil refrensi dari Bang Amar.
Follow akun BDS Indonesia
Podcast Refrensi Boikot oleh Bang Amar Risalah
7. Gunakan Gadgetmu
Saatnya kita FOMO dengan kebaikan. Saatnya kita nyampah di timeline untuk dapat Pahala. Saatnya kita sebarkan Palestina ke penjuru Followers kita. One Day One Palestine.
Rekomendasi bahan propaganda :
Flyers For Falastin
Paliclub
8. Yaudah Gerak Apa Aja Untuk Palestina
Intinya gerak aja. Ini posisinya israel udah nggak masuk akal. Bikin setiap agenda dikaitkan dengan Palestina. Hiking for Palestine, CFD for Palestine, Bookdate for Palestine, Run For Palestine, writing for Palestine (termasuk saya nulis ini)
Saatnya kita beraksi. Kaum rebahan, gen-z, alpha, milenial, k-popers, skena, senja, introvert, dan semua umat manusia di muka bumi.
***
Dari 101 cara, baru 8 yang bisa saya tulis, masih ada 93 lagi. Intinya, gemakan genderang pembebasa dan bersiap menjadi bagian pembebasan Palestina!
youtube
21 notes · View notes
kaktus-tajam · 7 months ago
Text
Rumah yang Dibangun Dua Nabi
Ayat pada surat Al-Kahfi yang sangat membekas di hati, adalah ayat tentang anak yatim yang ditinggal wafat oleh orang tuanya yang shalih.
Allah swt. berfirman dalam QS. Al-Kahfi [15]: 82,
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ذَلِكَ تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا
Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang Ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
Suatu hari Ustadz Budi Ashari bercerita, kendati pun iman tidak diwariskan, kisah tentang anak yatim di surat Al-Kahfi ini menarik.
Rumah anak yatim ini, dibangun oleh 2 Nabi Allah: Nabi Musa as. dan Nabi Khidir as.
Bayangkan, rumahnya dibangun oleh dua orang utusan Allah. Dua orang terbaik yang membawa risalah!
Sementara bandingkan dengan rumah kita.
Apakah tukang yang membangunnya melaksanakan shalat? Apakah tukang yang membangunnya beriman?
Lantas apa kuncinya? Mengapa anak yatim ini dijaga oleh Allah?
Ternyata jawabannya terletak pada keshalihan orang tua.
Tenang saja. Pasti Allah jamin.
Ibnu Ajibah dalam tafsirnya mengutip perkataan Muhammad bin al-Munkadir:
إن الله تعالى ليحفظ بالرجل الصالح ولده، وولد ولده، ومَسربته التي هو فيها، والدويرات التي حولها، فلا يزالون في حِفْظِ الله وستره
Sungguh, sebab keshalihan seseorang, Allah swt. akan menjaga anaknya, cucunya, kerabatnya dan lingkungan sekitarnya. Mereka senantiasa dalam perlindungan dan penjagaan Allah
Aku mengkristalkan konsep ini ketika November 2023 dipertemukan rombongan Sirah Community Indonesia (SCI) di Jogja. Singkat cerita, niat awalku datang karena ingin dengar kajian langsung dari Ustadz Asep Sobari. Tapi masyaAllah malah berjumpa seorang sahabat dari orang tuaku di rombongan Ustadz dari Jakarta itu. Akhirnya aku bisa ikut duduk dengan rombongan SCI. Diperlakukan dengan amat ramah. Banyak diskusi dengan beliau, bahkan tidak sekali dua kali malu karena dipuji-puji beliau. Aku malu.
Di sisi lain aku menangis dalam syukur. Karena aku sadar, ini juga buah dari kebaikan ayah dan ibu yang aku rasakan. Karena lingkaran kebaikan yang mereka upayakan.
Aku bersyukur ayah dan ibu telah memberi teladan dalam dakwah. Di usiaku SD, ikut menyaksikan ayah dan ibu dalam komunitasnya. Tidak jarang ikut pergi safari dakwah ke beberapa tempat. Wallahu’alam.. Dulu sih aku bosen, bete, dan tidak paham. Haha. Tapi ternyata kenangan itu menjadi memori yang hidup. Dan menoreh visi yang serupa.
Alhamdulillah, di serba ketidakidealan lingkungan pertumbuhan saat itu, Allah telah hadiahkan kebaikan di baliknya. Toh sempat berpisah lama, akhirnya ayah dan ibu juga kembali bersama.
Oh ya. Malam ini tak sengaja terlintas tulisan seorang prestatif yang ternyata seorang piatu. Ia menulis tentang ibunya, kebaikan ibunya, kehebatan ibunya. Sosok yang akhirnya menjadi moral kompas dalam hidupnya. Sampai di satu titik, ia menjaga dirinya karena rasa cinta dan malunya pada ibunya. Mengingatkanku pada Nabi Yusuf as. yang ketika hampir terjerumus dalam zina, Allah tampakkan wajah ayahnya, Nabi Yaqub as. Dan wajah itulah, yang membuatnya juga sadar dan malu.
Malam ini aku merenung. Aku ingin berterima kasih pada tulisan sederhana yang ternyata amat menarik simpul tali hati. Alangkah kurang bersyukurnya diri ini.
Di usia genap 26 tahun ini, aku ingin memberikan doa. Atas segala kebaikan yang tertuang di laman ini, atas segala upaya kebaikan di kehidupan ini.. semuanya untuk ayah, semuanya untuk ibu. Ya Allah muliakanlah ayah ibu, tinggikanlah derajat ayah ibu di sisi-Mu.
Aku bukanlah siapa-siapa, tanpa ayah dan tanpa ibu. Mudahkanlah aku, menghabiskan sisa waktuku untuk bakti pada mereka.
-h.a.
18 notes · View notes
frasa-in · 2 years ago
Text
Tumblr media
Dear Sisters,
Pernahkah mengalami dimana kita sudah merasa banyak beribadah, membasahi lisan kita dengan dzikir kepada Allah, namun hati ini tetap merasa resah, dan solusi untuk masalah hidup tetap tak kunjung datang?
Seringkali kita juga melihat, banyak orang yang tidak pernah meninggalkan wirid hariannya, tapi akhlaknya tetap tercela. Karena dzikir yang dilantunkan hanya sampai pada lisannya saja, tidak menghidupkan hatinya. Karena hanya dilakukan sebagai rutinitas keseharian, ataupun kebiasaan turun temurun, tanpa bisa mengerti dan mendalami makna apa yang ia baca.
Perbedaan hidup dan mati hati manusia adalah pada kemampuan berdzikir. Orang yang tinggi kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang selalu memuji Allah dengan bertasbih, “(Yaitu) orang yang mengingat Allah, sambil berdiri, duduk atau berbaring.” QS. Ali-Imran: 191.
Seluruh makhluk Allah tidak henti-hentinya bertasbih. Malaikat, gunung-gunung, bahkan seluruh alam semesta pun senantiasa bertasbih. “Mereka (malaikat-malaikat) bertasbih tiada henti-hentinya malam dan siang.” QS. Al-Anbiya: 20.
Imam Ghazali menjelaskan, bahwa dzikir mengharuskan adanya rasa suka dan cinta kepada Allah ta’ala. Lalu bagaimana caranya agar bisa membangun rasa?
Bagi fitrah manusia, pertama kali rasa suka terbangun bila kita bisa merasakan ada banyak kebaikan padanya, lalu cinta dan pengabdian akan tumbuh sebagai ungkapan rasa terima kasih atas semua kebaikannya.
Dalam musnad Imam Ahmad, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada satu hari pun yang berlalu melainkan laut meminta izin kepada Rabbnya untuk menenggelamkan bani Adam. Para malaikat juga meminta izin kepada Allah untuk segera menangani dan mematikan mereka. Sementara Allah berfirman, “Biarkanlah hamba-Ku. Aku lebih tahu tentang dirinya ketika Aku menciptakannya dari tanah. Andaikan ia hamba kalian, maka urusannya terserah kalian. Karena ia hamba-Ku, maka ia berasal dari-Ku dan urusannya terserah kepada-Ku.”
Maka “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” QS. Ar-Ra’d: 28, karena “Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.” QS. Al-Hajj: 46.
Bertasbih tidak akan terlihat efeknya, bila hati tidak dipenuhi rasa cinta dan ketulusan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
“Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus) ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka ia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ‘Tidak ada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim.’ Maka Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” QS. Al-Anbiya: 87-88.
Allah menyebut kondisi Nabi Yunus as. dengan ‘fiy zhulumaat’, yang artinya dalam kegelapan-kegelapan. Karena ada tiga kegelapan yang dialami Nabi Yunus, yaitu gelap malam, gelap dalam laut, dan gelap dalam perut ikan. Seandainya Nabi Yunus tidak menyesal dan bertasbih kepada Allah, dia akan berada dalam perut ikan selamanya.
Kekuatan bertasbih juga ditunjukkan pada kejadian isra’ mi’raj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yang mampu berpindah tempat dalam waktu singkat. Juga seorang sholih yang bisa mengalahkan kekuatan jin untuk bisa memindahkan kerajaan Ratu Bilqis ke hadapan Nabi Sulaiman sebelum mata berkedip. (QS. An-Naml: 40).
Maka perhatikanlah bagaimana Allah membela manusia, meski manusia sangat suka melakukan perbuatan dosa, Allah selalu mendahulukan maaf-Nya ketimbang azab-Nya. Maka sewajarnya bila kita menunjukkan rasa syukur dengan bertasbih memuji asma-Nya. Bahkan ketika bertasbih dengan tulus pun, Allah makin menumpahkan nikmat-Nya kepada hamba-Nya.
“Ini termasuk karunia Rabb-ku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau mengingkari (nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Rabb-ku Maha Kaya lagi Maha Mulia.” QS. An-Naml: 40.
Frasa: Perempuan, Ilmu, dan Rasa
32 notes · View notes
arintyas · 1 year ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
“Dan jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidil Haram, Masjidil Aqsha, dan Masjidku (Masjid Nabawi)," (HR Bukhari).
Dari Ibnu Az-Zubair bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, hadits ini sahih menurut Ibnu Hibban) [HR. Ahmad, 26:41-42; Ibnu Hibban, 1620. Sanad hadits ini sahih].
“Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga." (HR. Bukhari, no. 1196 dan Muslim, no. 1391)
"Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian syi'ar (agama) Allah. Maka barangsiapa beribadah haji ke Baitullah atau berumroh, tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah [2]: 158).
Hadist-hadist yang saya nukil diatas merupakan hadist Shahih
Tahun ini merupakan tahun terberat dan tahun penuh hadiah dari Allah.
Kami bersyukur atas setiap yang Allah beri, baik ujian, hidayah dan memperbaiki diri sehingga berusaha menjadi yang Allah suka, menjalankan keseharian dengan tenang karena Allah selalu mendampingi.
Setelah keguguran 2x, kami diingatkan untuk bersaturahmi kepada saudara kami yang sakit dan ‘sripah’. Silaturahmi yang tidak mudah tapi tetap kami jalankan.
Satu persatu pintu mulai terbuka, Allah tiba-tiba memberi saya ide untuk mewujudkan keinginan mertua. Pergi ke Bromo. Disitu, tidaklah selalu mudah dan selalu senang. Ada senang, tapi tidak mudah naik gunung (walaupun Bromo yang tidak mendaki) membawa balita. Anak kami mabok sepanjang jalan. Yang harusnya bisa gitu dia tidur aja kan gelap, tapi karena excited naik jeep jadi malah melek berujung mabok sepanjang jalan kelak kelok itu diisi mabok, diisi makanan/minum mabok lagi sampai lemas. Berasa naik halilintar di dufan kali dia. Tapi alhamdulillah dia sehat dan dapat bergabung sampai akhir dan lancar kembali 🥹 padahal habis turun dari Bromo menerjang kemacetan libur lebaran Malang yang swuperrr sekali langsung tolak ke Jogja.
Beruntung saya mempunyai suami yang Allah pasangkan untuk saya. Kami kompak menjaga anak kami dengan mood dan dalam keadaan nyaman walau tubuhnya mungkin tidak nyaman. Suami saya bisa diajak kerjasama. Saya dapat keyakinan itu (walau sebelumnya pun saya tahu dia begitu tapi kali ini makin yakin karena ini perjalanan kami terlama dan ter-menantang bersama anak balita kami)
Sampai ketika bapak ibu mertua sekeluarga berencana umroh. Saya juga sudah sangat ingiiin sekali berangkat umroh, impian sejak 2013. Tadinya saya ragu umroh membawa balita, banyak ketakutan. Takut tidak maksimal, takut anak lepas nanti tidak dalam pengawasan, takut biaya, takut dll dll. Banyak. Karena ini bukan umroh dalam bayangan saya, bayangan saya umroh tidak membawa anak dan memakai travel. Tapi ini tidak. Umroh ini umroh mandiri, umroh pertama kali, dan umroh bawa anak. Overthinking.
Tapi suami saya meyakinkan. Ayo gpp, mumpung bareng-bareng. Saya tanya, memang finansial kita siap? Suami jawab, kita bisa siapkan. Kita usahakan semaksimal mungkin.
Saya pikir-pikir lagi, anak kami pun sedang suka ke Masjid, suka hafalan surat pendek, dan suka tentang kisah nabi. Jadi itu menambah kecenderungan saya untuk mengajak dia yang sedang senang belajar agama untuk berangkat ke masjid terbaik, terbesar, termegah dan terramai di dunia ini.
Singkat cerita kami sering kontak dengan keluarga diluar kota dan diluar negeri. Kami janjian umroh bersama. Dari Indonesia berangkat bersama dan bertemu dengan keluarga yang lain di Madinah.
Suami saya senang sekali, setiap videocall dengan kakak adiknya di bersemangat. Padahal kalau bahas persiapan bisa sampai dini hari karena beda waktu. Ibarat kata harta benda badan terpakai untuk umroh gapapa.
Karena memang umroh ibadah fisik dan harta.
Dia senang bisa umroh bersama keluarga kecilnya dan keluarga besarnya.
Saya pun menawarkan kepada ibu saya, tapi ibu insyaAllah 1-2 th lagi berangkat ibadah Haji jika Allah mengijinkan. Ibu bilang ingin menyiapkan fisik dulu. Lagipula ini tahun terakhir ibu mengabdi di tempat kerjanya, tidak ingin melewatkan setiap momen.
Tiba hari-h saya berangkat, dengan penuh rasa khawatir karena umroh ini tanpa perencanaan jauh hari. Hanya 5 bulan. Prosesnya 5 bulan dari kami yang tidak punya paspor. Semua urus secara mandiri dari paspor, visa, pesan tiket dan hotel, persiapan, sampai akhirnya pulang dan semua terlalui dengan mengantongi perasaan bahagia dan kerinduan yang bertambah rindu.
Kenangan ini yang sungguh berarti dan tidak akan saya lupa.
Tahun ini banyak sekali yang Allah ajarkan kepada saya dan keluarga. Alhamdulillah ‘ala kulli hal.
Tumblr media
4 notes · View notes
syuumhda · 2 years ago
Text
Pelajaran Yang Kita Dapat Di Juz 1
Alhamdulillah, dimalam ini malam kedua melaksanakan sholat sunnat tarawih, hari pertama kita berpuasa, bagaimana dengan puasanya? Eittss jangan hanya sekedar menahan nafsu, bagaimana dengan bacaan Qur’an-nya? Atau tadarus deh. Eittss tadarus ya, bukan hanya sekedar membaca saja mengejar target 1 juz satu hari, kan berasal akar kata درس-يدرس belajar hingga paham dan dipraktekkan. Pertanyaannya apakah kita paham yang apa kita baca? Hehe tidak papa, setidaknya pahala kita membaca in Syaa Allah sudah dicatat kok, tapi jangan nanggung, coba kita pahami dan kita kerjakan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Baiklah kali ini aku akan memberikan sedikit informasi soal apa yang aku dapat, pelajaran apa yang aku terima dari memahami Alquran atau mentadarus Alquran.
1. It’s All about Qur’an
Yap, dibuka dengan alfatihah, surat yang lumayan singkat namun bermakna sangat dalam, ini soal bagaimana kita mengenal Allah di awal mentadarus Alquran. Segala aspek sudah jelas ada didalamnya di mulai dari pujian kita kepada Allah, Bagaimana kita mendekatkan diri kepada Allah, dan memohon kepada Allah. Nah kita masuk ke ayat pertama Al-Baqarah bagaimana Alquran memberi informasi kepada kita bahwa Alquran ini adalah benar, isinya petunjuk, mulai dari Bagaimana menjadi hamba yang bertakwa, mengetahui siapa saja orang-orang munafik dalam tanda kutip yang awalnya ia beriman namun hanya sekedar tetapi keimanannya kalah dengan kedustaannya. Kita juga dapat mengenal siapa itu orang-orang yang katanya Al-Qur’an “kafir” sepeti apa, semua Allah terangkan dalam Alquran ya h bertujuan apa? Ya supaya kita terjaga dari kedurhakaan kita kepada Allah, jangan sampai deh. Nah itu petunjuk semuanya dari Allah kepada kita.
2. Pelajaran dari kisah
Ya, dengan kisah kita dapat mencas keimanan kita. Bagiamana Allah terangkan kisah nabi Adam sebagai Khalifah, ada juga malaikat yang pembangkangan hingga sekarang disebut iblis, kisah pertualang Bani Israel kita lihat gimana sih ciri2 orang yang pembangkang kepada Allah mana yang taat kepada Allah semua sudah di tayangkan dalam kisah di juz 1 ini. Dan kisah nabi Ibrahim yang maa Syaa Allah, itu semua bisa kita pelajari dan kita terapkan dalam kehidupan kita sesuai kadar kesanggupan kita masing-masing.
Nah sampai sini teman2 bisa lanjut interaksi teman2 dengan Alquran terutama teman2 yang sudah menyelesaikan juz 1 nya di hari ini, ya. Jangan di baca aja coba di pahami, minimal baca arti deh, kalau tidak mengerti dengan satu ayat, nah di catat terus datang kepada ustadz atau ustadzah, atau kepada teman yang paham dengan ini (kalau tidak terdengar diceramahi oleh ustadz atau ustadzah nya ya opsi kedua kepada teman aja ajak diskusi) teman2, tanyakan, temukan jawabannya. Nah jangan sampai tidak paham. Sebab Alquran itu petunjuk kehidupan kita, jangan disia-siakan deh.
Syuumhda, 1 Ramadan 1444 H, 23 Maret 2023 M
18 notes · View notes
elsanurrisky · 2 years ago
Text
Cerita Dini Hari
Beberapa hari belakangan ini, bener-bener lagi diuji kesabaranya, keikhlasannya dan kepercayaanya. Bohong ga sih kalau sebagai manusia kadang kala rasa cemas atau khawatir dateng terlalu berlebihan dan part terjeleknya kita sebagai manusia langsung berfikir "yaAllah apalagi sih, apalagi ini"
Awalnya sih bener-bener mau keep dan di konsumsi buat diri sendiri, tapi namanya juga manusia kalau ga cerita suka kadang kemana-mana fikirannya makin di fikirin makin capek dan ruwet masalahnya. Seharusnya ga sampe sana mikirnya tapi karena over jadi bertambah-tambah pusingnya.
Akhirnya mutusin buat cerita sama salah satu temen, mau pesen juga nih "ga semua temen bisa kita ajak cerita, harusnya semakin dewasa makin pinter juga nyari temen buat cerita" kalau satu ini konteks kenapa aku milih dia buat aku cerita permasalahanya karena aku yakin solusinya pasti dilandasin sama sang pencipta jadi dari sana aku bisa dapet ketenangan walaupun hanya sedikit abis itu balik lagi kesetelan awal overthinking lagi huaaa 🙏🏻🥺 ya maaf namanya juga manusia sobi. Tapi seengaknya bisa cerita dan saat udah cerita bisa lumayan tenang.
Singkat cerita dan bener aja jawabanya pasti selalu mengajarah pada sebuah kesabaran, keikhlasan dan kepercayaan. Ketika semua usaha sudah kita kerahkan maka jalan terakhirnya adalah ikhlas dan percaya. Susah ga sih ? susah bgt bgt bgtttttt 😣 Tapi walaupun susah hadiahnya masyaAllah tanpa diduga duga, kalau kita mengadalkan Allah swt disetiap kegiatan kita berusaha yakin sama kekuatannya insyaAllah semua permasalahan yang kita hadapin selalu ada jalan keluarnya.
Aku pernah denger salah satu kisah nabi Musa a.s, bayangin drh seorang ibu disuruh menghayutkan anaknya kesungai Nil. Logikanya manusia aduh itu pasti bayi dah dimakan hewan buas dan kemungkinan buruknya itu bayi pasti meninggal tipis kemungkinan buat selamat. Tapi, dengan kekuatan Allah swt yang ga bisa kita ukur secara logika Nabi Musa Selamat dan malah di arahkan ke istana musuhnya sendiri huahuaa agak ngeri ya 🥺
Emang sih skenario Allah swt susah di tebak, keknya kalau ada lomba buat plot twist nih Allah swt nih pemenangnya 🙏🏻☺ walaupun skenarionya Nabi Musa a.s di arahkan menuju istana musuhnya si firaun tapi Allah swt punya plot twist di dalamnya, lewat kejadia nitu nabi musa masih bisa ketemu ibunya ga itu aja kakak, ayah bahkan mereka bisa tinggal di istana serta mendapatkan emas dengan banyaknya.
Pesan moralnya yang bisa kita ambil dari ibu Musa a.s yang rela, ikhlas dan percaya bahwa Allah swt adalah sebaik-baiknya pejaga dan maha mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya.
Gpp misuh-misuh itu hal yang wajar karena sebagai manusia biasa kadang logika kita ga sampe dengan logika Allah swt, tapi kudu belajar percaya sama Allah swt kalau misalnya kemauan kita ga sejalan sama kemauan Allah swt belajar ngucapin "Aku ikhlas dan aku percaya engkau sebaik-baiknya penolong kami"
Gpp kali ini edisi curhat sedikit hehe 🤭 ini tu buat reminder diri sendiri aja kalau semisal ada kejadian berulang ketika buka oh aku pernah di posisi ini dan aku udah bisa mengambil keputusan apa yang mestinya aku lakukan.
10 notes · View notes
lebahh · 2 years ago
Text
Perjalanan manusia dalam mencari kebenaran.
Siapa yang mencari dia akan menemukan. Siapa yang menunggu maka kelak akan ditunggu.
Kisah ini, kisah seorang anak yang tinggal bersama ayahnya. Ayahnya adalah seorang kepala suku dan taat dalam agamanya. Namun sayang agamanya bukanlah agama yang benar. Sang anak yang tidak pernah keluar rumah itu hanya tau bahwa satu-satunya sesembahan adalah api.
Hingga suatu hari sang ayah mengajaknya berdagang keluar negeri. Singkat cerita saat itulah dia menemukan kesalahan atas apa yang dilakukannya selama ini. Api bukan sesembahan melainkan Allah; Dzat yang menciptakan alam semesta. Mata dzahir tidak bisa melihat namun mata batin bisa merasakan. Mengetahui hal itu sang ayah marah dan tidak memperbolehkan ia untuk keluar rumah setelah hari itu.
Sang anak ini bertekad untuk mencari kebenaran, ia kumpulkan harta dan pakaian kemudian berusaha keluar dari rumah.
Ia mendatangi sebuah negeri, bertanya siapa ulama yang ia bisa belajar dan berhikmad. Ia berhikmad kepada beberapa ulama, hingga tiba pada ulama terakhir. Sang ulama mengatakan bahwa tidak ada lagi ulama yang masih menjalankan ajaran Al Masih yang bisa kau datangi, pergilah ke sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pohon kurma karena saat ini adalah masa diutusnya Nabi terakhir tak lupa juga dijelaskan bagaimana ciri-cirinya.
Sang ulama wafat, pemuda ini meneruskan perjalanan. Tempat-tempat ia telusuri namun tak kunjung menemukan negeri yang dituju. Hingga ia menemukan kafilah yang akan berangkat ke Yastrib.
Ia tak mempunyai bekal yang cukup hingga ia menawarkan agar dirinya dibawa ke negeri tersebut kemudian bisa menjualnya disana.
Sesampainya disana, nasib baik tidak berpihak, pemuda ini terjual kepada seorang yahudi berhati keji. Waktu-waktu yang dulu dipergunakan untuk ibadah habis dialihkan untuk mengurusi kebun kurma sang majikan.
Bertahun tahun menunggu, hampir putus asa tapi kemudian menguatkan dengan gumam barangkali Nabi itu akan segera datang. Namun sayang Nabi yang ditunggu belum kunjung tiba. Rambut kini sudah memutih. Lirih ia memohon...
Saat kondisinya sudah tidak lagi muda apakah ia bisa bertemu Nabi terakhir itu ataukah perjuangannya selama ini akan sia-sia :')
Tibalah cahaya harapan, ketika anak sang pemilik kebun kurma berkata pada ayahnya bahwa telah datang Nabi terakhir dan dia berada di rumah Abu Ayyub Al Anshari.
Mendengar hal itu begitu bahagianya manusia sabar ini. Ia kumpulkan jatah makannya untuk bertemu sang Nabi. Memastikan ciri-ciri yang ditinggalkan ulama terakhir yang ia berhikmad. Beberapa kali ia menemui hingga sudah terbukti dua ciri, bahwa sang Nabi tidak memakan sedekah dan hanya memakan yang diberikan atas nama hadiah.
Ia datang lagi memastikan ciri terakhir yaitu stempel kenabian yang berada di belakang bahu sang Nabi. Ia mencari celah untuk bisa melihatnya, kabar baiknya saat itu sang Nabi paham apa yang berusaha sahabat ini lakukan dan kemudian menunjukkan padanya.
Kebahagiaan kini sempurna. Perjuangannya terbayar. Rasulullah menyambutnya dan meminta sahabat ini menceritakan perjalanannya, perjuangannya. Sahabat ini teman, sahabat yang sudah tidak asing kita dengar namanya.
Sahabat ini adalah Salman Alfarisi, sang arsitek perang khandak.
Bagi siapa yang kini tengah mencari, semoga Allah mudahkan. Yakin.
.
https://youtu.be/9rMMEF85yd8
Source : kisah dari Ustadzah Halimah Alaydrus.
5 notes · View notes
abubuaa · 2 years ago
Text
Mundur dari Da'wah
Jika semua pekerjaan ada masa pensiunnya, baik itu karena fisik yang di makan waktu atau karena hal lainnya. Apakah hal demikian juga berlaku para juru dakwah?
Sudah menjadi pemandangan biasa para juru dakwah yang sudah mempensiun diri di jalan dakwah dengan berbagai macam alasan.
Ada karena kondisi keluarga yang tidak support, tugas yang menyita waktu terlalu banyak, merasa beban yang teramat berat, merasa tidak layak, belum pantas, konflik of interest, cemburu sosial, capek, salah niat dan 1001 alasan lainnya yang mungkin membuat jalan mundur dari dakwah ini begitu mudah di lalui para juru dakwah.
Si Paling semangat ia yang termasuk golongan awal yang mundur, si kalem malah yang standby bertahan. Nano nanoo..
Apa yang salah dari dakwah ini?
Pikiran ini seolah selalu meminta perhatian untuk dipikirkan, mencari letak sumber penyebab semua ini terjadi?
Usia masih begitu muda, pengalaman dalam perjalanan dakwah ini teramat sangat singkat jika memberikan penilaian dan meminta segera dampak atau keuntungan yang didapat dari jalan dakwah ini.
Apa yang dicari dalam dakwah ini?
Bukankah kita semua sepakat bahwa dakwah ini bukanlah tempat dalam mencari keuntungan dunia secara pribadi. Dakwah ini bukan tempat untuk mengeksiskan/menonjolkan diri, tetapi bagaimana dakwah ini menjadi ladang amal untuk bekal ketika berpulang nanti, bukankah dakwah ini adalah tugas tetap kita sebagai umat nabi Muhammad, bukankah juga dakwah ini adalah nikmat terbesar yang Allah berikan kepada orang yang ia pilih?
Kita dapati kisah para pejuang Islam dahulu, bagaimana mereka Memanagement diri dalam setiap kondisi apapun baik karena faktor internal ataupun eksternal tidak akan membuat mereka mundur dan meninggalkan jalan ini.?
Apakah ada alasan dan faktor lain?
Semoga Allah selalu meneguhkan juru dakwah yang masih kokoh bertahan di jalan ini
-Abubua
3 notes · View notes
laelans · 2 years ago
Text
Makin ke sini, makin ke sana.
@laelans
Tumblr media
Dulu, beribu tahun lalu ada seorang utusan yang berjuang mati-matian menebar cahaya di tengah gelapnya masa. Beliau seorang yang ummiy. Dan hebatnya, ternyata pedoman hidup umat manusia diturunkan kepadanya untuk disampaikan pada seluruh manusia. Bukan tanpa hikmah, karena yang Maha Kuasa ingin menunjukkan bahwa pedoman itu bukanlah karangan tangan belaka, atau dongeng semata. Tapi firman Allah yang datang dari 'Arsy-Nya. Dijamin keterjagaannya sampai dunia nanti tak ada. Disampaikan pada manusia pun bukan hanya sewaktu. Tapi "berangsur-angsur". Agar lebih dalam pemaknaannya pada setiap kondisi yang terjadi. Untuk mengajarkan bahwa setiap problema, sudah sepaket dengan solusi. Tinggal kau cari di antara surat cinta-Nya, lantas tadabburi, dan pahami.
Sejenak tengok kembali kisah ini. Perjuangan sang utusan menyampaikan kalam suci demi manusia yang banyak lengah lagi lalai. Kalau ada kompetisi "si paling tersakiti" mungkin beliau pemenangnya. Dikucilkan, dilempari batu bahkan kotoran, diracuni makanannya, dikatai gila, difitnah, ditinggal orang-orang terkasihnya saat perjuangan masih butuh banyak dorongan, bahkan menjadi korban percobaan pembunuhan. Padahal sebelumnya mereka yang mendustakan menjulukinya dengan empat pujian utama, shidiq, amanah, tabligh, fathonah. Mungkin jika kita yang mengalami, sudah masuk story dan feed instagram atau konten tiktok lantas ber- caption "jilat ludah sendiri". Bagaimana tidak? Mereka yang percaya bahwa ia adalah orang yang dapat dipercaya dan amanah, tapi mereka juga yang mengingkari apa yang dibawanya. "Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah : 128)
Kini, secara super singkat sudah kita tau perjuangan junjungan kita dan mengapa Allah sampai memilihnya untuk menyampaikan kalam suci sebagai pedoman umat manusia sampai akhir zaman.
Dan kini, Malu rasanya ketika pedoman suci itu banyak kami tinggalkan dalam banyak kesempatan. Allah, ampuni kami sebagai umat akhir zaman yang sungguh tak tau diri melalaikan Al-Qur'an lantas mematikan hati kami sendiri. Betapa malunya kami ketika kelak Nabi kami menjadi saksi atas apa yang kami lakukan dan dapati selama ini. Rasanya membayangkan akan disuguhkan air dari Telaga Kautsar oleh kekasih-Mu amat malu kami impikan. Ternyata kami masih sangat jauh dari pantas. Sangat jauh.. "(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (Q.S An-Nahl : 89)
2 notes · View notes
arundayare · 1 year ago
Video
youtube
Rabiah bin Nashr Raja Yaman dan Kisah Syiq dan Sathih Si Dukun
0 notes
mariberlajarbersama · 1 month ago
Text
Halaqah 15 - Kitab Al-Quran Bagian 1
Halaqah yang ke-15 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Beriman Dengan Kitab-kitab Allāh adalah tentang “Kitab Al-Qurān (Bagian 1)”.
● PENGERTIAN AL-QURĀN SECARA BAHASA Al-Qurān secara bahasa adalah mashdar dari قَرَأَ, artinya جَمَعَ (yaitu mengumpulkan) Dinamakan demikian karena Al-Qurān mengumpulkan kisah-kisah, perintah-perintah, larangan-larangan, pahala dan juga ancaman dan juga mengumpulkan ayat-ayat serta surat-surat satu dengan yang lain. ● PENGERTIAN AL-QURĀN SECARA SYARI’AT Adapun secara syari’at, maka Al-Qurān adalah kalāmullāh yang diturunkan kepada Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam melalui Jibrīl ‘alayhissalām dan ditulis di dalam mushaf dari awal surat Al-Fātihah sampai akhir surat An-Nās. Allāh telah memberikan keistimewaan yang banyak terhadap Al-Qurān yang tidak dimiliki kitab-kitab sebelumnya, diantaranya: ■ Keistimewaan Pertama | Al-Qurān wajib diimani secara terperinci Yaitu dengan: ✓Dibenarkan kabar-kabarnya. ✓Dijalankan perintahnya. ✓Dijauhi larangan-larangannya. ✓Dilaksanakan nasehatnya. ✓Berhukum dengan Al-Qurān di dalam perkara yang kecil maupun yang besar. ✓Dan beribadah kepada Allāh dengan cara yang tercantum di dalamnya dan di dalam sunnah RasulNya shallallāhu ‘alayhi wa sallam.
■ Keistimewaan Kedua | Al-Qurān adalah mu’jizat yang abadi Seandainya seluruh ahli bahasa bersatu untuk mendatangkan yang semisal Al-Qurān, niscaya mereka tidak akan mampu. Allāh berfirman:
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآَنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيراً
“Katakanlah: Seandainya manusia dan jin berkumpul untuk mendatangkan yang semisal dengan Al-Qurān niscaya mereka tidak bisa mendatangkan yang semisalnya meskipun sebagian membantu sebagian yang lain.” (QS Al-Isrā: 88) Dan di dalam hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَا مِنَ الأَنْبِيَاءِ نَبِيٌّ إِلّاَ أُعْطِيَ مَا مِثْلهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ وَإِنَّمَا كَانَ الَّذِي أُوتِيتُ وَحْيًا أَوْحَاهُ اللَّهُ إِلَيَّ فَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَكْثَرَهُمْ تَابِعًا يَوْمَ الْقِيَامَة
“Tidak ada seorang Nabi kecuali diberi ayat-ayat (yaitu tanda-tanda kekuasan Allāh atau mu’jizat) yang seharusnya beriman dengannya manusia. Dan sesungguhnya yang diberikan kepadaku adalah wahyu yang Allāh wahyukan kepadaku (yaitu Al-Qurān) maka aku berharap menjadi orang yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat.” (HR Bukhāri dan Muslim) Diantara keistimewaan Al-Qurān, ■ Keistimewaan Ketiga | Allāh telah berjanji untuk menjaganya dari pengubahan, baik lafazh maupun maknanya ⇒ Dijaga lafazhnya sehingga tidak bisa ditambah dan tidak dikurangi. ⇒ Dan dijaga maknanya dari makna-makna yang menyimpang. Allāh berfirman:
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
“Sesungguhnya Kamilah yang telah menurunkan Adz-Dzikr (yaitu Al-Qurān) dan sesungguhnya Kamilah yang menjaganya.” (QS Al-Hijr: 9) Dan Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ
“Al-Qurān tidak didatangi kebathilan, baik dari depan maupun dari belakang, diturunkan dari Dzat Yang Maha Bijaksana Lagi Maha Terpuji.” (QS Fushshilat: 42) Oleh karena itu, Allāh menyiapkan di sana; • Orang-orang yang menghafal Al-Qurān. • Para ulama yang menerangkan pemahaman yang benar tentang ayat-ayat Al-Qurān dari masa ke masa, dari zaman Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam sampai zaman kita dan sampai Allah mengangkat Al-Qur’an di akhir zaman. Mereka; ✓Menghafal dan memahami maknanya dan istiqamah di dalam mengamalkannya. ✓Mengkhidmah Al-Qurān dengan berbagai cara; • Ada yang menulis tafsirnya baik yang singkat maupun yang panjang lebar. • Ada yang mengarang tentang: ⑴ Cara penulisannya ⑵ Cara membacanya ⑶ Tentang i’rabnya ⑷ Dan lain-lain.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
0 notes
islamidinis-blog · 7 months ago
Text
Berjuang itu lebih penting daripada berhasil~
Hasil quran journaling hari ini pilih ayat random dan nemu konsep tawakkal dari kisah Nabi Ya'qub dan anak-anaknya yang kalau ditadabburi tuh maa syaa Allah banget. Setelahnya, nonton Series Ramadhan Perempuan Peradaban eksklusif dari Ustadz Salim A. Fillah yang membahas kisah Siti Hajar. Ternyata, kisah Siti Hajar pun berkorelasi banget sama konsep tawakkal yang udah aku tadabburi sebelumnya. Qadarullah--bukan kebetulan--yang sudah Allah rancang sedemikian rupa buat jadi booster di hari kedua Ramadhan ini.
Dari kisah Nabi Yaqub yang Allah ceritakan dalam Al-Qur'an, bisa kita simpulkan kalau manusia itu tetap butuh ikhtiar. Meski nanti ujungnya kayak gimana, itu mutlak dari takdir yang Allah tetapkan buat kita. Sejalan sama apa yang dibilang Syaikh Muhammad Mutawali Asy-Sya'rawi beliau mengatakan, "engkau bekerja dengan anggota tubuhmu dan hatimu bertawakkal."
Artinya, tawakkal atau berserah diri pada Tuhan itu bukan berarti berpangku tangan.
Terus, dari kisah Siti Hajar. Inget enggak apa yang Siti Hajar bilang saat Nabi Ibrahim meng-iyakan bahwa ditinggalkannya mereka di Lembah Bakkah itu adalah perintah Allah?
Kata Siti Hajar, "Jika demikian, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami."
Kalimat singkat yang di dalamnya ada banyak keteladanan. Terbayang kah bagaimana rasanya menjadi Siti Hajar saat itu? Baru melahirkan, ditinggalkan di padang pasir tanpa ada satu pun tanaman, sisa perbekalan tinggal sedikit. Setegar dan sekuat itulah imannya hingga ia menjadi seorang Ibu yang sangat pemberani.
Saat perbekalannya habis, Siti Hajar bolak-balik lari dari bukit Shafa ke Marwah, sampai 7 kali. Padahal, sebenarnya 2 atau 3 kali pun cukup untuk meyakinkan kalau memang di sana tidak ada apa pun, tidak ada makanan, tidak ada orang yang bisa dimintai tolong.
Lalu, kenapa Siti Hajar terus menerus bolak-balik? Karena ia tidak mengharap pada apa yang ada di bumi, melainkan langit. Ia sedang menunjukkan kesungguhannya, bentuk ikhtiarnya. Bagaimana hasilnya, sudah ia tawakkal-kan kepada Allah. Hingga kemudian air zam-zam memancar dari arah yang tak pernah diduga.
Hikmah yang bisa aku ambil dari cerita ini adalah bahwa memang ikhtiar dan tawakkal adalah 2 hal yang tidak bisa diabaikan salah satunya. Ikhtiar kita menunjukkan kesungguhan kita, untuk hasilnya tawakkal-kan pada Allah.
Dan hasil? Kadang tak sesuai dengan ekspektasi kita. Namun, yang harus diyakini adalah bahwa apapun hasilnya, percaya itulah takdir terbaik dari Allah SWT.
islamidini_
Tumblr media Tumblr media
0 notes
adrymenulis23 · 8 months ago
Text
MERINDING! TANTOWI YAHYA UNGKAP PENGALAMANNYA BERTEMU MALAIKAT PALEMBANG KE MERRY RIANA
Tidak terasa dalam beberapa hari lagi bulan suci Ramadhan akan berakhir. Sebulan penuh umat muslim di dunia diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Selama bulan Ramadhan umat muslim bukan hanya diwajibkan menahan lapar dan haus, tapi juga diperintahkan untuk menahan hawa nafsu dari berbagai godaan. Selain itu, bulan Ramadhan juga mengingatkan kita untuk selalu meningkatkan ketakwaan dan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah SWT melalui ibadah Tarawih, membaca Al-Quran dan berdoa kepada-Nya.
Salah satu pengalaman tak terlupakan dari mantan Dubes Selandia Baru, Tantowi Yahya menjadi kisah yang menginspirasi kita untuk mengingatkan kita pentingnya berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Di Podcast Friends of Merry Riana kanal YouTube Merry Riana, Tantowi Yahya berbagi cerita dan pengalamannya saat menjalankan ibadah Umrah di tahun 2013. Tantowi bercerita bahwa dirinya pernah bertemu dengan sosok malaikat yang berwujud manusia dan mengaku dirinya berasal dari Palembang.
Tantowi bercerita bahwa dirinya saat itu tengah mengantri di Masjid Nabawi untuk melihat makam Nabi Muhammad SAW. Tidak jauh dari situ ada sebuah taman kecil bernama Taman Raudhah. Ratusan ribu orang rela mengantri demi masuk ke taman tersebut karena dipercaya sebagai tempat paling mustajab untuk berdua. Menariknya, ketika tiba giliran Tantowi akan masuk, ia memutuskan untuk tidak masuk ke taman tersebut. “Saya berpikir lebih baik saya memberikan kesempatannya kepada orang lain yang juga masih mengantri yang lebih membutuhkan di belakang saya”, ungkap Tantowi Yahya.
Singkat cerita, saat Tantowi hendak meninggalkan tempat tersebut tiba-tiba seseorang berparas tampan, keturunan arab, harum dan bisa berbahasa Palembang memanggil, “Nak kemano?”, tanya orang tersebut dalam Bahasa  Palembang kepada Tantowi. Lalu orang tersebut memberikan sebuah buku kecil yang berisikan doa-doa berbahasa Indonesia di Taman Raudhah kepada Tantowi. Orang tersebut mengaku dirinya berasal dari sebuah Pesantren di Palembang dan tinggal di lokasi yang alamatnya ada di buku tersebut. Singkat cerita Tantowi pun berterima kasih dan meninggalkan tempat tersebut.
Sekembalinya ke Jakarta dari Umrah, buku tersebut tidak ada meskipun sudah dicari-cari. Tantowi pun penasaran dan minta kakaknya untuk mencari alamat dari Pesantren tempat orang tersebut mengaku tinggal. Setelah ditelusuri ternyata di alamat tersebut tidak ada sebuah Pesantren yang dimaksud, melainkan hanya sebuah bangunan toko kecil berdiri. “Siapa orang itu? Itulah kebesaran Tuhan, Dia kirim Malaikat”, ungkap Tantowi.
instagram
Potongan video yang diunggah di Instagram Merry Riana ini telah ditonton lebih dari 1,7 juta penonton dalam waktu 2 hari ini dipenuhi berbagai komentar positif seperti :
@parti_aneira : “merindinggg denger kisahnya pak tantowi”
‘@betariaisah : “God gave you a chance to get close to Him Pak Tantowi. Masya Allah. Lucky you”
‘@abu.madinah10 : “saya sangat percaya karena teman saya tahun ini umroh dan mengalami pengalaman yang sama”
Penasaran seperti apa cerita selengkapnya? Simak video selengkapnya di sini :
youtube
0 notes
womaninblog · 8 months ago
Text
30 Kisah Mempesona (Day 7-Harapan Untuk Diampuni itu Selalu Ada, Apapun Dosamu)
By: Ustad Oemar Mita
Ma’iz bin Malik RA
Ma’iz bin Malik ini adalah seorang sahabat Nabi. Suatu hari saat nabi sedang berkumpul bersama sahabat yg lainnya, Ma’iz datang kepada Rasulullah. Ia meminta Rasulullah untuk mensucikan dirinya. Maka Rasulullah menyuruhnya untuk pulang dan beristigfar. Maka pulanglah Ma’iz sesuai perintah Rasul. Namun belum sampai di rumahnya, ia Kembali kepada Rasul dan Kembali meminta disucikan, maka Rasul pun Kembali menyuruhnya pulang dan beristigfar. Setelah Ma’iz mengulangi hal tsb sebanyak 3x berturut-turut, akhirnya pada pernyataannya yg keempat barulah Rasul memberikan respon terhadap permintaannya.
Rasul bertanya, apa sebab Ma’iz mengatakan meminta untuk disucikan. Maka Ma’iz berkata bahwa ia telah melakukan zina. Mendengar hal itu, Rasul tidak menghukuminya langsung. Rasul bertanya melalui prasangka baik Rasul terhadapnya. Rasul mengira apakah Ma’iz sedang tidak waras, atau sedang dalam kondisi mabuk. Namun setelah diperika oleh para sahabat, Ma’iz dinyatakan sehat dan tidak sedang mabuk. Maka Rasul bertanya Kembali kepada Ma’iz, apakah ia benar-benar melakukan zina, Ma’iz dengan jelas menyatakan bahwa ia benar-benar berzina dan meminta agar Rasul mensucikan dirinya.
Sebelum menghadap Rasul, Ma’iz bukannya tidak tau bagaimana hukuman zina bagi orang yg menikah. Hukuman zina bagi orang yg sudah menikah adalah rajam. Rajam adalah hukuman yg diberikan dengan mengubur pelaku zina sedalam lehernya, lalu kemudian kepalanya ditimpa batu yg tidak terlalu kecil maupun besar, agar ia mati secara perlahan dan merasakan kesakitan pada seluruh saraf tubuhnya. Hukuman itu diberikan karena zina yg dilakukannya secara sadar itu dinikmati pula oleh seluruh saraf tubuhnya.
Maka atas permintaan dan pengakuan Ma’iz tersebut akhirnya Rasul melaksanakan hukuman rajam hingga Ma’iz meninggal. Setelah Ma’iz meninggal, para sahabat berselisih antara dua kubu. Ada yg mengatakan Ma’iz meninggal dalam keadaan suulkhatimah karena mati setelah melakukan zina, ada pula sahabat yg menyatakan bahwa Ma’iz meninggal dalam keadaan husnulkhatimah karena ia mengakui kesalahannya dan menebus dosanya dengan rela dirajam hingga meninggal.
Saat itu Rasul hanya diam mendengar 2 pendapat tersebut. Rasul menunggu jawaban dari Allah. Setelah 2-3 hari para sahabat berdebat mengenai status meninggalnya Ma’iz, akhirnya Rasulullah bersabda bahwa sesungguhnya taubat Ma’iz telah diterima Allah SWT, dan apabila Ma’iz diizinkan meminta syafaat, maka sesungguhnya Ma’iz dapat memberikan syafaatnya bagi seluruh penduduk Madinah
Dari kisah ini kita bisa melihat maha baiknya Allah yg telah menerima tobat kepada hambaNya yg telah melakukan dosa besar.
Seorang Laki-laki yg tidak diketahui namanya
Dikisahkan oleh Rasulullah bahwa di suatu masa ada seorang laki-laki ahli ibadah yg membangun tempat peribadahan di samping rumahnya. Ia adalah ahli ibadah dan sudah beribadah selama 60 tahun hidupnya. Namun suatu hari lewatlah seorang Perempuan di depan rumahnya, ia tertarik dengan Perempuan itu dan singkat cerita terjadi perzinahan di antara mereka berdua. Mereka melakukan perzinaan selama 6 hari berturut-turut. Setelah melakukan perzinaan itu, tiba-tiba sang lelaki merasa sangat bersalah dan menyesali perbuatannya. Maka ia keluar dari rumahnya, berlari dan berlari tanpa membawa apapun kecuali baju yg ada di tubuhnya. Ia sangat menyesal dengan perbuatan dosanya.
Karena sudah lama dan jauh berlari, maka ia merasa lapar dan lemas. Ia duduk di bawah sebuah pohon dan ada orang yg kasihan melihatnya sehingga memberikan kepadanya sebuah roti.
Ia yg sudah sangat lapar itu ingin sekali segera melahap roti yg didapatnya. Namun saat ia hendak memakan roti itu, ia melihat ada seorang bapak tua yg gemetaran karena kelaparan. Akhirnya ia berikan 2/3 bagian roti itu kepada sang bapak dan ia hanya memakan sedikit sekali sisanya.
Tidak lama setelah itu, sang lelaki meninggal dunia. Saat akan dihisab amalnya, maka ditimbanglah amal ibadahnya selama 60 tahun dan dosa zinanya yg selama 6 hari itu. Ternyata dosa zina 6 hari itu lebih berat dibandingkan pahala ibadahnya selama 60 tahun. Ia pun merasa sedih dan sangat menyesal telah melakukan zina. Namun ia tidak mampu berbuat apa-apa. Ia pasrah jika harus masuk ke dalam neraka.
Namun ternyata masih ada 1 lagi amalannya yg tersisa, dan saat ditimbang, ternyata amal tersebut membuat timbangan dosanya menjadi lebih ringan dibanding timbangan pahalanya. Maka lelaki itu bertanya kepada Allah, amal apakah yg membuat timbangan amalnya lebih berat tersebut. Ternyata amal itu adalah amal yg Allah berikan karena ia menyedekahkan rotinya disaat dia pun sedang kelaparan.
Melihat cerita ini, maka kita simpulkan bahwa betapa bermaknanya sebuah amal, sehingga kita tidak tau amal mana yg akan memberatkan timbangan kita di akhirat kelak. Ternyata, perbuatan Ikhlas memberikan roti kepada orang yg sangat membutuhkan sementara lelaki itu pun membutuhkannya, ternyata begitu besar pahalanya bahkan mengalahkan pahala 60 tahun ibadahnya. Jangan putus ada terhadap Rahmat Allah.
Kisah seorang yg meminta dibakar saat meninggal
Ada seorang laki-laki yg berwasiat kepada keluarganya agar membakar jasadnya saat ia meninggal, dan menerbangkan abunya di lautan. Maka saat laki-laki tersebut meninggal, keluarganya pun melaksanakan wasiatnya.
Setelah itu di akhirat, Allah bertanya mengapa ia meminta hal tersebut. Jawabannya karena ia merasa terlalu takut kepada Allah atas segala dosanya selama hidup. Dengan abunya ditebar di lautan, ia berharap Allah tidak akan menyatukan Kembali jasad yg semasa hidup itu sering melakukan maksiat.
Karena rasa takutnya kepada Allah atas segala dosanya, ia mendapatkan ampunan dari Allah.
Kifl (laki-laki dari Bani Israil)
Laki-laki ini adalah laki-laki yg tidak pernah takut kepada Allah. Ia tidak pernah takut melakukan dosa dan maksiat. Maka suatu hari ia ingin menzinai seorang Perempuan dengan imbalan 60 dinar. Setelah mereka siap melakukan zina, sang Wanita itu tiba-tiba menangis. Saat ditanya mengapa ia menangis, maka sang Wanita menjawab bahwa ia merasa takut melakukan dosa zina tersebut, sebab zina adalah hal yg belum pernah dilakukannya. Mendengar dan melihat ketakutan di diri Wanita tersebut, maka Kifl pun akhirnya tidak jadi menzinai Wanita tersebut. Ia berikan uang tsb kepada sang Wanita dan Kifl pergi mengasingi dirinya hingga akhir hidupnya.
Setelah Kifl meninggal, di dinding rumahnya terdapat tulisan yg menyatakan bahwa Allah telah mengampuni dosa-dosa Kifl. Dari cerita-cerita tadi maka kita dapat mendapat Pelajaran bahwa, Jangan pernah berhenti berhadap untuk mendapatkan ampunan dari Allah, sebesar apapun dosa yg telah kita lakukan.
18/3/2024
0 notes